Skema Elektronika
- Filter Tone Control (2)
- Inverter (4)
- Joule Thief (2)
- Pemancar (6)
- Penerima (1)
- Power Amplifier (3)
- Power Supplay SMPS (2)
- Pre-Amplifier (5)
Kiat Elektronika
- Mosfet (1)
- Transistor (2)
- Video Komposite (1)
Software Komputer
- Multimedia Video (1)
- Website (1)
Software Android
Minggu, 28 Februari 2016
Ketika anda bepergian jauh dari keramain dan peradaban, misal ke gunung atau berlayar di laut, sangat aman untuk mengasumsikan bahwa kebanyakan orang akan bergantung pada baterai dengan panel surya untuk kebutuhan listrik mereka.
Namun, kurangnya sinar matahari dapat menyebabkan beberapa masalah bagi setiap traveller. Kalau saja ada cara yang murah dan sederhana untuk melengkapi panel surya pada hari-hari berawan, inilah solusinya.
Untungnya kini ada solusinya, dan kami berani bertaruh bahwa sebagian besar dari Anda yang membaca tips and tricks ini belum pernah mendengar tentang hal ini.
Aslinya cara ini disebut metode “Galvanic Cell” dan kadang ada yang menyebutnya sebagai “Magnesium Battery” atau “Air Battery”. Sebenarnya prinsip-prinsip di balik fungsinya telah ada sejak dahulu kala sekitar tahun 1700-an, dan bahkan lebih awal lagi jika dibandingkan dengan teori seputar “Baghdad Battery”.
Baterai ini menghasilkan arus listrik kecil dengan cara menangkap energi yang dihasilkan oleh korosi logam oleh udara disekelilingnya akibat reaksi kimia yang dihasilkan antara magnesium, copper dan air, atau Mg-Cu-H2O.
Dalam hal ini, baterai ini menggunakan magnesium sebagai sumber listrik yang dapat Anda beli di toko logam atau toko kimia. Atau jika anda pernah menggunakan atau memiliki fire starter atau seperti pemantik api berbentuk batangan yang mengandung magnesium yang sangat padat.
Baterai yang akan kita buat ini lumayan dapat bertahan lama dan dengan desain yang cukup sederhana dan akan banyak orang bisa membuatnya.
1. Bahan-Bahan Yang Diperlukan
Berikut bahan-bahannya:
1. Magnesium batangan.
2. Klem selang.
3. Busa berpori.
4. Kawat tembaga.
Ada lagi tambahan bahannya, yaitu logam seng kecil, yang akan digunakan sebagai elektroda baterai, yang akan diselipkan diantara batangan magnesium dan klem selang. Dan satu lagi adalah toples kaca atau plastik lengkap dengan tutupnya.
2. Cara Merakit
Anda siapkan batangan magnesium. Setelah itu, ikat logam seng kecil sebagai elektroda pada batangan magnesium, lalu ikat dengan menggunakan klem selang.
Sebenarnya tak harus menggunakan klem selang, namun logam untuk kutub elektroda yang digunakan pada langkah ini tidak pernah ditentukan, sehingga anda dapat merasa bebas untuk mencoba logam-logam yang berbeda dengan melihat hasilnya dan pilih yang terbaik.
Setelah itu, bungkus batang magnesium dengan busa berpori, kemudian pada sisi terluarnya, lilitkan kumparan kawat tembaga sekitar 10 lilitan dengan cara mengelilingi busa.
Cara ini adalah untuk memungkinkan air dapat meresap atau melewati busa, namun tetap menjaga agar lilitan tembaga tak akan menyentuh batang magnesium ditengahnya atau tak menyentuh elektroda. Jika tersentuh pun hangan takut karena tidak akan menyebabkan konsleting, namun baterai Anda tak akan menghasilkan energi listrik.
Setelah semua itu dilakukan, seharusnya terlihat seperti ini:
3. Pengujian Baterai
Setelah perakitan selesai, Anda akan memerlukan toples atau botol kecil untuk menyimpan hasil rakitan baterai ini. Letakkan rangkaian di dalam toples dengan posisi tegak atau vertikal.
Kemudian anda harus membuat lubang pada tutup toples dengan cara menusuk tutupnya yang mana lubang itu digunakan untuk keluarnya kabel dari rangkaian ini.
Lalu isi toples dengan air kran sampai ke sisi puncak busa, namun jangan sampai semuanya terendam atau jangan sampai kedua kutub positif dan negatif terkena rendaman air.
Anda juga harus menggunakan lem kaca atau lem bakar untuk menutup lubang keluarnya kabel pada tutup toples supaya rapat yang berguna agar menjaga air dalam toples terhindar seminimal mungkin dari penguapan.
Nah, itu saja! Selesai sudah pembuatan baterai sederhana ini. Walau daya dan voltasenya lemah namun baterai ini memiliki durasi atau daya tahan yang kuat! Baterai magnesium Anda siap digunakan.
Sebenarnya wadah baterai magnesium tak harus toples kaca atau wadah plastik, namun bisa pula dengan menggunakan wadah apapun asalkan jangan wadah logam!
Misalkan anda dapat juga menggunakan tabung reaksi yang agak besar, atau bahkan tanah! Ya, tanah. Tanah yang selalu lembab atau basah di pekarangan rumah anda dapat pula digunakan sebagai pengganti wadah dengan cara memasukkan batangan magnesium dan kawat tembaga secara terpisah.
Bahkan bak mandi atau jika perlu selokan juga dapat digunakan. Namun cepatnya korosi yang akan “memakan” batangan magnesium akan lebih cepat terjadi.
4. Membuatnya Agar Lebih Praktis
Kelemahan baterai ini adalah tidak mudahnya untuk dibawa-bawa karena ada di dalam suatu wadah. Namun anda dapat membuatnya jauh lebih sederhana hanya dengan menambah dua bahan lagi.
Berikut bahan tambahannya:
1. Sellotape atau selotip.
2 Lem bakar (dengan Glue Gun / Pistol Lem Bakar jika ada).
Cara Merakit Baterai Magnesium Agar Lebih Praktis
Cara merakitnya sama persis seperti cara diatas. Namun tambahkan panjang kedua konektor anoda dan katoda atau kutub positif dan negatif agak panjang.
Setelah jadi, celupkan sel ke dalam air hingga busa menyerap air dengan maksimal, atau dapat ditambakan sedikit garam di dalam airnya agar tegangan dan arus listrik dapat lebih besar.
Namun resikonya akan lebih cepat menimbulkan korosi pada rangkaian baterai, dan efeknya dapat memperpendek umur baterai.
Setelah semua sel terendam dan busa telah menyerap air, tutup rangkaian sel batangan itu dengan selotip secara keseluruhan mengelilingi badan sel hingga rapat, hingga hanya ada dua bagian terbuka diatas dan dibawah sel baterai.
Kedua bagian yang terbuka dikedua ujungnya itu juga harus ditutup dengan rapat agar air di dalam busa tak mudah menguap dan habis. Cara menutupinya adalah dengan lem bakar.
Panaskan lem bakar atau lebih baik jika menggunakan alatnya berupa Glue Gun / Pistol Lem Bakar. Lalu tutup kedua bagian atas dan bawah dari sel baterai dengan lem bakar hingga tertutup rapat hingga yang tersisa hanyalah kedua batang konektor anoda dan katoda atau kutub positif dan negatifnya.
Dengan cara seperti ini, maka baterai magnesium hasil karya anda dengan daya tahan lama, dapat dibawa kemana-mana dengan praktis!
5. Besaran arus listrik yang dihasilkan
Setiap sel baterai dapat menghasilkan listrik DC sekitar 1,2 volt sampai 1,5 volt, dan memiliki daya listrik dari 20 mAh sampai 100 mAh (mili ampere per hour). Anda akan melihat bahwa rentang kisaran ampere yang cukup lebar.
Hal itu karena hasil uji coba penemuan ini belum begitu lama dilakukan dan sulit untuk mengatakan apa yang dapat memungkinkan agar baterai dapat beroperasi pada efisiensi optimum.
Itulah apa yang pada awal artikel ini kami bicarakan sebelumnya, yaitu masalah pada elektroda logam yang diselipkan diantara batangan magnesium dan klem selang. Anda harus mencoba logam-logam yang berbeda untuk memaksimalkan hasilnya, logam apa yang terbaik.
Atau jika anda tidak keberatan jika batangan magnesium akan cepat menipis, anda dapat menambahkan sedikit garam ke larutan air kran di dalam toples, maka hal ini akan mambuat sel baterai anda dapat menghasilkan lebih banyak energi!
Jika ingin menambah tegangan baterai (voltase), buatlah beberapa rangkaian sel baterai magnesium ini dan pasanglah secara rangkaian seri, maka voltasenya akan bertambah sesuai banyaknya rangkaian seri yang anda buat.
Jika ingin menambah kuat arus atau daya baterai (ampere), buatlah rangkaiannya menjadi pararel dari beberapa rangkaian sel baterai dari rangkaian seri, maka kuat arus atau daya baterainya akan bertambah sesuai banyaknya rangkaian seri yang kemudian dijadikan satu menjadi rangkaian paralel yang anda buat.
6. Durasi dan daya tahan baterai
Meskipun tidak menghasilkan banyak energi, namun baterai itu cukup murah dan akan dapat bertahan sangat lama! Durasi atau lamanya energi listrik tergantung pada tegangan yang dapat dihasilkan, mungkin dapat berlangsung lebih dari satu tahun, atau bahkan lebih lama!
Sulit untuk mengatakannya, karena dari hasil percobaan kami, tak seorang pun benar-benar dapat menghabiskan batangan magnesium.
Dengan tegangan setiap sel sebesar 1,5 volt, maka anda dapat menghubungkan 8 rangkaian sel ini untuk menghasilkan arus sebesar 12 volt DC.
Anda dapat menyimpan energi listrik dari rangkaian ini lebih jauh lagi, yaitu dengan cara menyimpannya ke dalam baterai catu daya(powerbank) yang biasanya digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh panel surya.
Jika Anda berhasil mendapatkan 8 rangkaian sel ini untuk memproduksi kuat arus sebesar 100 mAh dari rangkaian ini, maka anda akan dapat memompa kuat arus dengan mengganti logam elektroda yang lebih baik dan dapat menghasilkan energi aliran listrik sebesar 1,2 watt, selama 24 jam sehari dan setidaknya selama 9 bulan ke depan!
7. Perawatan baterai
Walaupun wadah air berupa toples sudah ditutup rapat, namun bisa jadi tetap ada uap air yang keluar dari toples. Cek kembali dan tambahkan air jika berkurang.
Sedangkan untuk perawatan sel baterai, pada suatu saat nanti, anda harus membongkar baterai untuk mengikis penumpukan korosi dari batangan magnesium serta kawat tembaga. Dan itu hanya satu-satunya perawatan yang harus anda dilakukan.
Memang rangkaian sel ini tak menghasilkan banyak energi, namun paling tidak dapat menjadi cadangan energi listrik ketika anda berada diluar rumah atau di alam bebas setelah energi solar cell dari matahari tidak dapat digunakan ketika hujan, mendung atau telah memasuki malam hari.
Semoga tips and tricks ini dapat bermanfaat dan selamat mencoba! ^_^
VIDEO:
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Entri yang Diunggulkan
Skin ORG 2020 MIdKbd JUNA-TAB 2020
Baik teman - teman, artikel kali ini saya akan membahas skin atau tampilan dari ORG 2020, kita sudah tau bahwa aplikasi Sofeh org 2020 juga ...
Cari Blog Ini
Postingan Populer
-
Skema ini dasar powernya menggunakan IC TDA 7294 keluaran ST Electronic. Skema power mono ini bekerja dengan baik di kelas AB, dan sangat l...
-
Pada posting kali ini akan saya sampaikan sebuah schematic power ampli Polytron yang menggunakan IC AN 7164, dimana power ampli ini digunak...
-
Sebelum menuju langsung ke materi utama, sebaiknya kita mengenal dulu apa itu gacun. Jika anda seorang teknisi eletronika yang sering berur...
-
Berawal dari rasa penasaran karena trend nya Penguat class D yang memiliki efesiensi mendekati 90%, tidak terlalu panas dan fisik yang relat...
-
Hallo Sobat kreatif, Kali ini saya akan berbagi skema bagi semua yang hoby atau belajar elektronik, dan sebagai awal perbincangan mari kit...
0 comments:
Posting Komentar